Situasi keamanan di Nepal Dilanda Kerusuhan di beberapa kota besar seperti Kathmandu dan Pokhara. Kerusuhan yang dipicu ketegangan politik dan aksi demonstrasi berujung bentrokan antara aparat dan massa, menyebabkan aktivitas masyarakat lumpuh.
baca juga :
Stok Cadangan Beras Nasional 3,9 Juta Ton Tetap Aman
Kondisi ini mendorong Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kathmandu untuk segera mengevakuasi dan memulangkan 78 Warga Negara Indonesia (WNI) demi keselamatan.
Kronologi Kerusuhan di Nepal
Kerusuhan bermula dari demonstrasi besar-besaran menuntut perubahan kebijakan ekonomi pemerintah Nepal. Aksi yang awalnya damai berubah menjadi bentrokan setelah massa dan aparat keamanan saling serang dengan batu dan gas air mata.
Dalam beberapa hari, situasi semakin memanas:
-
Transportasi publik lumpuh akibat pemblokiran jalan.
-
Toko dan sekolah tutup karena kekhawatiran akan keselamatan.
-
Bandara Tribhuvan sempat membatasi penerbangan, membuat evakuasi semakin menantang.
Upaya Cepat KBRI Kathmandu
Menanggapi kondisi darurat, KBRI Kathmandu bergerak cepat dengan mendata seluruh WNI yang tinggal di Nepal, mulai dari pelajar, pekerja, hingga wisatawan.
Langkah yang diambil meliputi:
-
Pengumpulan WNI di titik aman yang ditentukan KBRI.
-
Pemberian logistik darurat dan pemeriksaan kesehatan.
-
Koordinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan akses transportasi ke bandara.
“Keselamatan WNI adalah prioritas utama. Kami terus memantau situasi di lapangan,” ujar perwakilan KBRI dalam keterangan resmi.
Proses Pemulangan 78 WNI ke Tanah Air
Sebanyak 78 WNI berhasil dipulangkan melalui penerbangan komersial dari Bandara Tribhuvan menuju Jakarta dengan rute transit di Kuala Lumpur.
Kementerian Luar Negeri RI memastikan seluruh proses berjalan lancar, termasuk penyediaan dokumen perjalanan dan pendampingan bagi WNI yang tidak memiliki tiket pulang. Sesampainya di Indonesia, mereka langsung diarahkan untuk pemeriksaan kesehatan dan pendataan ulang.
Dampak Kerusuhan terhadap WNI
Meski tidak ada laporan WNI yang menjadi korban, kerusuhan Nepal telah menimbulkan sejumlah kendala:
-
Gangguan komunikasi, membuat proses koordinasi sempat terhambat.
-
Kesulitan akses logistik, terutama di wilayah yang terdampak blokade massa.
-
Penundaan jadwal penerbangan internasional karena bandara sempat ditutup sementara.
Imbauan Pemerintah Indonesia
Kementerian Luar Negeri RI mengimbau seluruh WNI yang masih berada di Nepal untuk tetap waspada dan segera melapor ke KBRI Kathmandu melalui hotline darurat. Pemerintah juga menyarankan agar menunda perjalanan ke Nepal hingga kondisi keamanan dinyatakan stabil.
Reaksi Internasional dan Upaya Nepal Pulihkan Keamanan
Kerusuhan besar ini turut mendapat perhatian dari komunitas internasional. Sejumlah negara tetangga mendesak pemerintah Nepal melakukan dialog dengan kelompok demonstran untuk meredam ketegangan.
Pemerintah Nepal sendiri telah memberlakukan jam malam di beberapa kota dan menambah jumlah aparat keamanan guna menstabilkan situasi.
Kesimpulan
Nepal Dilanda Kerusuhan memaksa pemerintah Indonesia mengambil langkah cepat untuk mengevakuasi dan memulangkan 78 WNI demi keselamatan. Hingga kini, KBRI Kathmandu terus memantau perkembangan situasi dan menyiapkan langkah lanjutan jika kondisi belum sepenuhnya kondusif.